CSE

Loading

Kamis, 19 Desember 2013

Peranan Air Bagi Kesehatan

Seiring dengan perkembangan ilmu gizi, kini air telah menjadi salah satu bagian dari zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Hal ini terlihat dengan ditempatkannya air dalam dietary guideline sebagai zat yang diperlukan tubuh manusia. Di Indonesia, air juga telah masuk dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) dengan kuantitas yang cukup banyak, kedua setelah makanan sumber karbohidrat, Oleh karena jumlah harian yang dibutuhkan cukup banyak maka air digolongkan kedalam zat gizi makro (macronutrient). Air merupakan komponen terbesar penyusun tubuh, sekitar 80% tubuh manusia mengandung air, 60% pada orang dewasa, dan 50% pada lansia. Air juga merupakan zat gizi penting bagi kesehatan tubuh karena berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit. Banyaknya air yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda tergantung pada ukuran tubuh orang tersebut dan apa yang dianggap sesuai untuk tubuhnya. Melihat peranannya yang sangat besar, tidaklah mengherankan jika setiap saat manusia membutuhkan air walau tanpa makan sekalipun.
Menurut Laurent le Bellego Ph.D dalam seminar yang disampaikan di Yogyakarta mengatakah bahwa air menjadi sangat penting karena berkaitan dengan kelancaran metabolisme tubuh. Lebih lanjut kata Laurent bahwa rata-rata asupan air orang Indonesia masih kurang dari yang direkomendasikan yaitu hanya 1,84 L/hari, sedangkan konsumsi sweetened-sugar beverage cukup tinggi mencapai 300 ml/hari. Angka kecukupan yang direkomendasikan adalah 2.200 ml/hari untuk laki-laki dewasa, 2.000 ml/hari untuk wanita deswasa, 1.600 ml untuk anak usia 4-8 tahun dan 1.900-2.000 ml/hari untuk anak usia 9-13 tahun.  Menurut Profesor Hiromi Shinya MD, pakar enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, usahakan tubuh untuk mendapatkan pasokan air 6-8 gelas per hari (1,5-2 liter) untuk orang dewasa.
Seseorang yang kurang minum air setiap harinya sangat rentan terkena masalah-masalah kesehatan, terlebih lagi yang berkaitan dengan kinerja otak. Sebab orang yang sangat kurang minum air dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika terjadi dehidrasi, cairan di otak pun akan menurun dan menyebabkan aliran oksigen menuju otak juga seharusnya menurun. Kondisi yang demikian dapat berdampak pada menyusutnya sel-sel otak, otak tidak dapat berkembang dengan baik, implikasinya adalah orang sulit untuk berkonsentrasi, gampang lupa, dan selalu merasa lelah untuk berfikir setiap saat. Tidak hanya itu, orang yang kurang minum juga rentan terkena kanker prostat, infeksi kandung kemih, dan gangguan ginjal. Air penting untuk mencegah batu ginjal, dengan minum cukup air maka komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil.
Meskipun dampak yang diakibatkan karena kurang minum sangat berbahaya, tidaklah kemudian kita memaksakan diri untuk minum air putih sebanyak mungkin dengan paksaan. Karena kelebihan minum air pun ternyata tidak baik untuk kesehatan. Banyak minum air melebihi batas normal berisiko menyebabkan pembengkakan jantung dan otak. Dalam suatu kesempatan nonton salah satu stasiun TV swasata, saat itu siaran dengan segmen 7 lomba paling ekstrim. Salah satu dari lomba paling ekstrim itu adalah lomba minum air sebanyak-banyaknya dan ternyata pemenang lomba tersebut (seorang wanita) tewas karena terjadi pembengkakan di paru-paru dan otaknya. Untuk mengetahui apakah kita kurang minum atau tidak, dapat dicek saat tidur malam sampai bangun keesokan harinya; maksimal 3 kali buang air kecil. Jika lebih dari 4 kali buang air kecil, sudah termasuk tidak normal dan terindikasi kencing manis, ganguan ginjal atau jantung.
Air yang diminum tidak mesti air putih, teh, susu, kopi, sirup, dll sudah termasuk cairan akan tetapi sangat dianjurkan lebih banyak air putih. Air putih hangat sangat baik karena lebih cepat diserap dibandingkan dengan air es. Bagi orang yang sering mengonsumsi pil, tablet, obat, dan multivitamin, sangat dianjurkan memperbanyak minum air putih, agar supaya bahan-bahan kimia yang terkandung dalam obat/multivitamin tersebut dapat ikut larut dan keluar bersama air seni, karena jika mengendap beresiko terbentuk kristal yang bisa menyebabkan batu ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar