Seiring dengan perkembangan ilmu gizi,
kini air telah menjadi salah satu bagian dari zat gizi yang dibutuhkan
tubuh. Hal ini terlihat dengan ditempatkannya air dalam dietary
guideline sebagai zat yang diperlukan tubuh manusia. Di Indonesia, air
juga telah masuk dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) dengan kuantitas yang
cukup banyak, kedua setelah makanan sumber karbohidrat, Oleh karena
jumlah harian yang dibutuhkan cukup banyak maka air digolongkan kedalam
zat gizi makro (macronutrient). Air merupakan komponen terbesar
penyusun tubuh, sekitar 80% tubuh manusia mengandung air, 60% pada orang
dewasa, dan 50% pada lansia. Air juga merupakan zat gizi penting bagi
kesehatan tubuh karena berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas,
pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit. Banyaknya air
yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda tergantung pada ukuran tubuh
orang tersebut dan apa yang dianggap sesuai untuk tubuhnya. Melihat
peranannya yang sangat besar, tidaklah mengherankan jika setiap saat
manusia membutuhkan air walau tanpa makan sekalipun.
Menurut Laurent le Bellego Ph.D dalam
seminar yang disampaikan di Yogyakarta mengatakah bahwa air menjadi
sangat penting karena berkaitan dengan kelancaran metabolisme tubuh.
Lebih lanjut kata Laurent bahwa rata-rata asupan air orang Indonesia
masih kurang dari yang direkomendasikan yaitu hanya 1,84 L/hari,
sedangkan konsumsi sweetened-sugar beverage cukup tinggi mencapai 300
ml/hari. Angka kecukupan yang direkomendasikan adalah 2.200 ml/hari
untuk laki-laki dewasa, 2.000 ml/hari untuk wanita deswasa, 1.600 ml
untuk anak usia 4-8 tahun dan 1.900-2.000 ml/hari untuk anak usia 9-13
tahun. Menurut Profesor Hiromi Shinya MD, pakar enzim yang juga guru
besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, usahakan
tubuh untuk mendapatkan pasokan air 6-8 gelas per hari (1,5-2 liter)
untuk orang dewasa.
Seseorang yang kurang minum air setiap
harinya sangat rentan terkena masalah-masalah kesehatan, terlebih lagi
yang berkaitan dengan kinerja otak. Sebab orang yang sangat kurang minum
air dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika terjadi dehidrasi, cairan di
otak pun akan menurun dan menyebabkan aliran oksigen menuju otak juga
seharusnya menurun. Kondisi yang demikian dapat berdampak pada
menyusutnya sel-sel otak, otak tidak dapat berkembang dengan baik,
implikasinya adalah orang sulit untuk berkonsentrasi, gampang lupa, dan
selalu merasa lelah untuk berfikir setiap saat. Tidak hanya itu, orang
yang kurang minum juga rentan terkena kanker prostat, infeksi kandung
kemih, dan gangguan ginjal. Air penting untuk mencegah batu ginjal,
dengan minum cukup air maka komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih
mudah luruh bersama buang air kecil.
Meskipun
dampak yang diakibatkan karena kurang minum sangat berbahaya, tidaklah
kemudian kita memaksakan diri untuk minum air putih sebanyak mungkin
dengan paksaan. Karena kelebihan minum air pun ternyata tidak baik untuk
kesehatan. Banyak minum air melebihi batas normal berisiko menyebabkan
pembengkakan jantung dan otak. Dalam suatu kesempatan nonton salah satu
stasiun TV swasata, saat itu siaran dengan segmen 7 lomba paling
ekstrim. Salah satu dari lomba paling ekstrim itu adalah lomba minum air
sebanyak-banyaknya dan ternyata pemenang lomba tersebut (seorang
wanita) tewas karena terjadi pembengkakan di paru-paru dan otaknya.
Untuk mengetahui apakah kita kurang minum atau tidak, dapat dicek saat
tidur malam sampai bangun keesokan harinya; maksimal 3 kali buang air
kecil. Jika lebih dari 4 kali buang air kecil, sudah termasuk tidak
normal dan terindikasi kencing manis, ganguan ginjal atau jantung.
Air yang diminum tidak mesti air putih,
teh, susu, kopi, sirup, dll sudah termasuk cairan akan tetapi sangat
dianjurkan lebih banyak air putih. Air putih hangat sangat baik karena
lebih cepat diserap dibandingkan dengan air es. Bagi orang yang sering
mengonsumsi pil, tablet, obat, dan multivitamin, sangat dianjurkan
memperbanyak minum air putih, agar supaya bahan-bahan kimia yang
terkandung dalam obat/multivitamin tersebut dapat ikut larut dan keluar
bersama air seni, karena jika mengendap beresiko terbentuk kristal yang
bisa menyebabkan batu ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar