CSE

Loading

Selasa, 07 Januari 2014

Nutrisi dan Gizi Buruk

Malnutrisi yaitu gizi buruk atau Kurang
Energi Protein (KEP) dan defisiensi
mikronutrien merupakan masalah yang
membutuhkan perhatian khusus terutama di
negara"negara berkembang, yang merupakan
faktor risiko penting terjadinya kesakitan dan
kematian pada ibu hamil dan balita
Di Indonesia KEP dan defisiensi mikronutrien
juga menjadi masalah kesehatan penting dan
darurat di masyarakat terutama anak balita
Kasus kematian balita akibat gizi buruk kembali
berulang, terjadi secara masif dengan wilayah
sebaran yang hampir merata di seluruh tanah air. 
Pasien–pasien yang masuk ke rumah
sakit dalam kondisi status gizi buruk juga
semakin meningkat. Umumnya pasien–pasien
tersebut adalah balita. Salah satu tanda gizi
buruk balita adalah berat badan balita di bawah
garis merah dalam Kartu Menuju Sehat (KMS)
balita. Masalah gizi buruk balita merupakan
masalah yang sangat serius, apabila tidak
ditangani secara cepat dan cermat dapat berakhir
pada kematian
Masalah Gizi buruk tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. Gizi
buruk merupakan dampak dari berbagai macam
penyebab, seperti rendahnya tingkat pendidikan,
kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi,
adat istiadat (sosial budaya), dan sebagainya.
Oleh karena itu, pemecahannyapun harus secara
komprehensip. Perawatan balita gizi buruk
dilaksanakan di Puskesmas Perawatan atau
Rumah Sakit setempat dengan Tim Asuhan Gizi
yang terdiri dari dokter, nutrisionis/dietisien dan
perawat, melakukan perawatan balita gizi buruk
dengan menerapkan 10 langkah tata laksana
anak gizi buruk meliputi fase stabilisas untuk
mencegah / mengatasi hipoglikemia, hipotermi
dan dehidrasi, fase transisi, fase rehabilitasi
untuk tumbuh kejar dan tindak lanjut.  
Untuk Mendapatkan data Aslinya Silahkan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar